Love in Library
Oleh : Yunny Nur’aeni
“Hmm bukunya mana ya ?” gumam Cindy sambil
melihat susunan buku-buku yang tertata rapi.”Oh ya ?” tiba-tiba Cindy teringat
sesuatu “Novel remaja.Ya…novel,novel,novel dimana novel ?” sambungnya sambil
berjalan ke bagian novel-novel.Cindy emang rajin membaca novel.Iya percaya
banget tips bikin hidup fresh and healthy,salah satunya adalah one novel
everyday.”Katanya ini ngga seru deh”,ucap Cindy ngga jelas ke siapa.Selain suka
ngomong sendiri,Cindy juga tukang mimpi dan pengkhayal. Ditambah lagi sifat
cerobohnya, lengkap sudah cirri Cindy Syafera yang punya wajah manis dan imut.
Jadi, jangan kaget kalau kemana-mana Cindy suka lupa,suka kepleset,suka jatuhin
barang,suka…”Awww!” teriak Cindy keras.Kaki kirinya kejatuhan buku ukuran
sedang.”Aduh,ini novel jahat banget sih.Mau dipinjem bukannya seneng malah
nimpa kaki gue.Aduh…!” Cindy meringis kesakitan.
”Permisi”.Tiba-tiba terdengar suara
cowo.Cindy mengangkat kepalanya,tapi cowok itu tak menoleh kearahnya dan sibuk
mencari buku.Saking kesalnya,tanpa sadar Cindy berteriak,”ENGGA BISA APA
NGAMBILNYA DARI SANA?!”.“Apa?”, tanya cowo itu setengah terkejut. Seketika itu
juga ia menoleh kea rah Cindy.Oh no ! Oh my God ! Who is man ? Wajah putih
berseri,alis hitam subur,berkacamata.Bener-bener the best combination in the
world ! Cowok ini keturunan apa sih ? Datengnya dari planet mana sih ? Kok ada
manusia bener-bener keren kaya gini ? ckckck…seperhandsome and extrasweet.
“Halo”,sapa Cindy.Cowok itu tidak
mendengar Cindy dan pergi.Cindy sudah mencari seisi perpustakaan,tapi tidak
menemukan owok itu. Dia yakin pasti cowok itu sering dating ke perpustakaan.
Keesokan harinya, Cindy ke perpustakaan
lagi untuk melihat cowok itu. Ternyata benar, cowok itu di perpustakaan dan
sedang duduk membaca buku fisika. Cindy mengambil buku fisika yang lain dan
berpura-pura membacanya sambil sesekali memperhatikan cowok itu. “Elo lucu!”,
kata cowok itu.”Hah?! lucu?”, tanya Cindy kegeeran.”Nama aku,Farhan.”Cowok itu
mengulurkan tangannya. Cindy ikut mengulurkan tangannya. “Aku Cindy”,
ucapnya.”Elo bisa baca buku terbalik kaya gitu ?”, tanya Farhan.Cindy baru
sadar ternyata bukunya terbalik.Muka Cindy mulai memerah kaya kepiting rebus.
Bel masuk berbunyi. Farhan meninggalkan
Cindy dan pergi ke kelas. “Hei tunggu. Kamu mau kemana ?”, kata Cindy sambil
mengejar Farhan. “Ke kelas,” jawab Farhan
“Kamu kelas berapa ?”
“XII IPA 2”
“Eh , kamu yang menang lomba catur kan ?,
Tanya Cindy lagi, ternyata Farhan tidak menjawab dan langsung masuk ke kelas.
Sepulang sekolah, Cindy menunggu di depan
kelas Farhan. Cindy ingin meminta bantuan Farhan untuk mengerjakan soal fisika.
Cowok berkacamata itu pun membantu Cindy dengan senang hati.
“Farhan, besok aku ulangan fisika, ajarin
aku ya, aku banyak yang ga ngerti nih”, pinta Cindy yang jarang banget belajar
fisika. “Oke”, kata Farhan sambil tersenyum manis.
Cowok pintar berkacamata ini sangat pintar
Fisika dan juara 1 di kelas. Pokoknya cowok ini bener-bener perfet deh. Farhan
ingin sekali kuliah di PTN yang dia inginkan lewat SNMPTN. Hari-hari Cindy
dipenuhi pelangi yang selalu memberi warna yang indah, ya iyalah setiap hari
kan dekat sama Farhan. Cindy selalu merasa nyaman dengan Farhan, kaya
dilindungi sama pangeran gitu.Haha.Cindy juga lebih rajin belajar dan
nilai-nilainya menjadi lebih bagus karena sering belajar bareng farhan. Cindy juga
jarang membaca novel. Sejak saat itu, Cindy menjadi suka dengan Farhan.Cindy ga
tau perasaan Farhan kepadanya.
1 bulan lagi UN, Farhan dan Cindy mulai
mempersiapkan diri untuk UN. “Cin, sorry ya, mulai sekarang kita jangan ketemu,
sms-an, atau belajar bareng dulu ya. Soalnya aku mau konsentrasi buat UN”, kata
Farhan setengah terpaksa. “Oh, oke aku ngerti ko. Ngomong-ngomong kamu mau
kuliah dimana ?”, Tanya Cindy dengan wajah sedih.
“Insya Allah, gue mau kuliah di PTN daerah
Bandung.”
“Amin,mudah-mudahan kamu diterima ya.”
“Iya, thanks ya.”
Pengumuman kelulusan dan seleksi SNMPTN
pun tiba. Alhamdulillah Farhan diterima di salah satu PTN daerah Bandung dan
Cindy diterima di PTN daerah Jakarta. Terakhir mereka bertemu sebelum UN.
Farhan sudah ke Bandung dan hanya menitipkan sepucuk surat kepada temannya
untuk Cindy.
Assalamu’alaikum
Wrb.
Hai, Cindy. Sorry
ya, aku ke Bandung ga pamitan ke kamu. Aku harus buru-buru kesini untuk
mengurus pendaftaran. Alhamdulillah aku diterima di PTN dan jurusan yang aku
inginkan. Aku denger-denger kamu diterima juga ya di Jakarta. Selamat ya,Oh ya,
emangnya kamu bias tinggal sendiri di Jakarta. Hahaha. Insya Allah kalo libur
aku main ke Tangerang. Mudah-mudahan aku betah disini dan kuliahnya lancer.
Mudah-mudahan kamu juga lancar ya kuliahnya dan bias mandiri di Jakarta. Cindy,
kamu lebih cantik kalo pake kerudung.Bye…
Wassalamu’alaikum
Wrb.
Farhan
Cindy mau nangis deh ngebaca surat itu.
Cinta Cindy bertepuk sebelah tangan. Farhan jauh disana. Mungkin ga sih Cindy
bakal ketemu lagi sama Farhan. Cindy masih ingat waktu pertama kali ngeliat
Farhan di perpustakaan. Cindy berniat untuk menutup auratnya.
2 tahun kemudain, Cindy mendapatkan
undangan reuni SMA. Cindy senang sekali bisa bertemu teman-temanyya. Tiba-tiba
Cindy masuk ke perpustakaan, perpustakaan itu tetap sama, yang berbeda hanya
guru pengurus perpustakaan dan banyak buku-buku yang baru. Seperti 2 tahun yang
lalu, Cindy melihat cowok yang sedang duduk sambil membaca buku. Cindy seperti
kenal dengan cowok itu. Ternyata cowok itu…Farhan. Hati Cindy seperti pertama
kali melihat Farhan dag dig dug der. Jantung Cindy berdegup kencang.
“Farhan”, sapa Cindy
“Hai, Cindy. Kamu masih inget ga 2 tahun
yang lalu ?”
“Ehem”
“Allah mempertemukan kita kembali. Kamu
sekarang lebih cantik pake kerudung itu”, puji Farhan.
“Makasih, Farhan. Kamu juga tetap keren
dengan kacamata itu”, kata Cindy sambil melihat kacamata baru Farhan.
“Gimana, Cin kuliah kamu di Jakarta.”
“Alhamdulillah lancar.”
“Masih disuapin sama nyokap ? haha.”
“Iihh apaan sih Farhan, udah mandiri aku
sekarang,masak,nyapu,nyuci sendiri. Kamu sendiri gimana di Bandung ?”
“Asyik dong, cewe-cewenya geulis-geulis
euy.”
“Alah…kamu mah ke Bandung cuma ngeliat
cewe doing.”
“Eitsss jangan asal nuduh dong,aku serus
dongkuliahnya.IP aku juga lumayan tinggi.”
“Hhmm. Cindy, aku dari dulu semenjak
pertama kali ngeliat kamu disini. Aku mulai tertarik sama kamu, kamu itu lucu,
cantik, pinter. Kamu juga masih inget sama tempat sejarah kita ini. Aku sayang
sama kamu Cindy.”
Cindy hanya diam terpaku mendengar
perkataan Farhan. “Farhan, aku pertama kali ngeliat kamu disini. Aku kagum sama
kamu. Kamu yang pinter, sholeh, berkacamata, ganteng, selalu ngajarin aku
belajar sampe pinter kaya gini. Selalu nemenin aku setiap hari. Aku juga sayang
sama kamu.”
Meeka tersenyum bahagia. Mereka mulai
mengeluarkan unek-unek yang selama ini mereka pendam. Mereka saling jatuh
cinta. Keduanya bertatapan dalam, sementara hati keduanya menari-nari dalam buaian
fantasi yang menjadi kenyataan. I love you until the end of time.