Assalamu'alaikum
wrb.
Dunia
Memandang Wanita
Makin
dibaca, memang menyedihkan dan mengerikan nasib wanita sepanjang sejarah dunia.
Tak pandang tempat juga zaman, wanita lebih sering dianggap objek daripada
manusia. Dalam teologi Nasrani, wanita dianggap bertanggung jawab atas
diusirnya Adam dari surga. Karena wanita termakan rayuan setan. EMANSIPASI
kemudian muncul, kesetaraan gender digelar, bendera FEMINISME dikibarkan.
Diantara kaum wanita mulai bangkit dan menuntut kesetaraan antara lelaki dan
wanita. Bila telunjuk feminis dan genderis ditujukan pada agama selain Islam,
mungkin betul. Bila itu diarahkan pada Islam, jelas salah alamat. Karena Islam
justru satu-satunya agama yang memuliakan wanita. Sampai detik tulisan ini And
abaca dan sampai kapan pun, Islam tetap satu-satunya agama yang mengangkat
martabat wanita.
Pandangan
Islam tentang Wanita
Islam
memandang bahwa kebahagiaan manusia bukan terletak pada harta, takhta, dan
cinta semata tapi terletak pada ridha Allah. Karenanya, baik lelaki maupun
wanita punya kesempatan yang sama untuk meraihnya. Lelaki bisa jadi lebih mulia
dari wanita dikarenakan takwa. Sebaliknya, wanita bisa jadi lebih mulia dari
lelaki bila takwanya lebih. Saat menikah. ISLAM PUN MEMBERI PERAN SENTRAL
kepada wanita dalam urusan rumah tangga. Islam memuliakan wanita, Islam
memanusiakan wanita.
Wanita
dan Aurat
Inna
lillahi wa inna ilaihi rajiun, semuanya datang dan kembali kepada Allah semata,
adalah sebuah kalimat yang sepertinya cocok menggambarkan zaman yang kita
tinggali sekarang. Secara makna syariat, aurat adalah bagian tubuh yang haram
dilihat, dan karena itu harus ditutup. Khusus bagi Muslimah, auratnya adalah
semua bagian tubuhnya, kecuali wajah dan telapak tangannya.Yang tidak ada
batasan aurat hanya di hadapan suami sendiri.
Menutup
Aurat dan Pakaian Syar’i Penutup Aurat
Menutup
aurat berbeda dengan memakai pakaian syar’i (yang dibenarkan Allah) yang
menutup aurat. Saat berada dirumahnya, dalam melakukan aktivitas-aktivitas yang
biasa dia lakukan bersama dengan mahramnya, tentu wanita Muslimah tidak perlu
menutup aurat dengan pakaian lengkapnya sebagaimana keluar rumah. Karena Allah
membolehkan mahram wanita Muslimah itu untuk melihat tubuh wanita sampai batas
tempat melekat perhiasannya. Selain beraktivitas di kehidupan khusus, tentu
wanita juga tidak bisa menghindarkan dirinya untuk beraktivitas di kehidupan
umum atau di tempat-tempat umum ketika dia bertemu dan berinteraksi dengan
lelaki asing (nonmahram). Pada kehidupan umum inilah wanita disyariatkan
mengenakan pakaian tambahan untuk menutu auratnya, yaitu jilbab
Berpakaian
tapi Telanjang
Berpakaian
tetapi telanjang, berlenggok-lenggok, dan kepalanya bagai punuk unta. Inilah
yang kita lihat pada zaman ini, ketika kreasi kerudung mulai banyak yang
menyerupai bahkan menyengaja untuk membentuk punuk unta.
Tabarruj
Bahwa
hijab bagi wanita adalah pakaian syar’i yang menutup auratnya. Bila di rumah,
itu adalah pakaian rumah (al-tsaub), dan bila beraktivitas di luar rumah, hijab
adalah pakaian rumah (al-tsaub) ditambah jilbab yang dirangkap diatasnya dan
dijulurkan kerudung (khimar) sebagai penutup kepala sampai batas dada. Tabarruj
adalah segala perbuatan wanita yang menarik perhatian lelaki. Baik diniatkan
ataupun tidak. Karena itu tabarruj ini bisa terjadi dengan dandanan wajah, bisa
pula dengan menggunakan parfum, atau mengenakan pakaian yang bercorak
mentereng, bertingkah genit dan menggoda lelaki dengan ucapan ataupun gaya
jalan atau mengenakan hijab yang tidak sempurna (semisal ketat, transparan,
atau menyingkap sebagian aurat yang harusnya ditutup).
Hijab
bukan Perhiasan
Hijab
adalah identitas wanita Muslimah. Hijab ditujukan untuk menutupi perhiasan
wanita dan melindungi keindahannya, bukan justru menjadi perhiasan baru atau
pengganti keindahan. Hijab bukanlah sebuah tren fashion yang modenya
disesuaikan dengan zaman dan keinginan, yang harus dibuat rumit sehingga
menyusahkan untuk memakainya. Hijab bukanlah pelarian bagi fashionita yang
tetap ingin disebut islami. Tutuplah auratmu sekarang, sebelum auratmu
ditutupkan. Karena Muslimah sudah cantik sejak ia bersyahadat. Dan hijab menandakan
keindahan yang tak bisa diperlihatkan aurat.
Bila
diujung cerita kita pun akan menutup aurat, mengapa tidak sekarang sebelum jadi
mayat ?
Yuk,
berhijab ! Hijab tanpa nanti, taat tanpa tapi.
Wassalamu'alaikum
wrb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar